Menjunjung warna serba putih dengan sedikit juntaian warna emas, sejatinya Madame Delima mencoba mengkombinasikan gaya interior yang mewah dan nuansa nyaman dalam setiap ruang. Memasuki areanya, di sudut kiri Anda akan disuguhkan dengan spot terbaik untuk berfoto yang mana terukir nama “Madame Delima” di bagian atas. 


Cita rasa estetika juga terkemuka lewat korelasi yang seimbang antara furnitur dan dekorasi. Visualisasi yang digambarkan oleh Madame Delima ini merupakan tipikal tema yang berkiblat ke gaya Eropa Timur. Terlepas dari suasana, Madame Delima mengakomodasi pilihan makanan Indonesia yang tersaji apik. Berikut ulasannya.

Singkong Thailand
Mula-mula Singkong Thailand membuka pertemuan pertama saya dengan Madame Delima. Mengacu pada teksturnya, menu olahan Singkong ini terbilang cukup lembut. Dilumuri dengan saus putih di atasnya membuat karakter menu ini semakin menggoda. Tidak terlalu manis dan juga ada unsur rasa gurih yang seimbang.


Bitterballen
Lewat rasanya, daging sapi yang bertindak sebagai isian memberikan sentuhan yang memikat manakala saya menggigit Bitterballen ini. Camilan ini juga diproses dengan baik, menghasilkan tekstur yang garing dan lembut di saat yang bersamaan. Preferensinya semakin menyenangkan manakala saya membubuhkan saus mustard di atasnya.


Sate Kere
Gigitan pertama itu begitu kenyal namun aksen rasa manis terlalu mendominasi di menu Sate Kere. Disandingkan dengan bumbu kacang, membuatnya semakin meruah. Terlebih, walaupun nampak seperti sate pada umumnya, namun bahan utama sate yang berasal dari Solo ini bukanlah daging-dagingan melainkan tempe gambus / ampas tahu. Meskipun begitu, menu ini tetap terlihat cantik dari sisi penyajian.


Tahu Isi
Masih membahas dari sisi makanan pembuka. Deskripsi selanjutnya adalah Tahu isi. Sebagaimana umumnya, Tahu Isi tersebut menggunakan sayur-sayuran sebagai isian. Jangan abaikan saus asam manis yang disediakan. Cocolkan Tahu Isi ini ke dalam saus untuk mendapatkan cita rasa maksimal. Tersaji dalam porsi yang tidak cukup besar, maka menu ini pas dijadikan hidangan pembuka.


Mie Goreng
Setelah puas membahas mengenai makanan pembuka, kini beralih ke hidangan utama. Pertama-tama yang akan dibahas adalah Mie Goreng. Saya termasuk orang yang sangat menggemari apapun olahan Mie. Dan jujur saja, saya mengharapkan rasa yang lebih untuk Mie Goreng di Madame Delima ini. It’s good but not great.


Gurame Kecombrang
Madame Delima mempresentasikan menu Ikan Gurame Kecombrang ini dengan sangat baik, sehingga mampu menggugah selera siapa saja yang memandangnya. Akan tetapi menurut saya, presentasi yang diperlihatkan tidak cukup mewakilkan rasa yang coba disuguhkan. Jangan khawatir, saya masih menikmati ikan ini dengan baik. Satu poin tambahan, tekstur gurame pun terbilang garing menandakan ikan tersebut diproses dengan baik.


Sop Buntut
Bergeser ke menu berikutnya ada Sop Buntut. Menu ini membuat saya terpana dengan karakteristik yang diembannya. Saat suapan pertama rasanya sudah mampu mewakilkan rasa kuah yang gurih dan beragam torehan bumbu yang pas di lidah. Sementara dagingnya empuk dan tak berbau, mampu membangkitkan selera.


Hal lain yang juga masih terkait menjadi bagian yang perlu dideskripskan adalah service. Berbicara tentang pelayanan, Madame Delima mampu memperlakukan pelanggan sebagaimana mestinya. Ini tentu jadi perhatian utama Madame Delima mengingat pengunjungnya tidak hanya datang dari orang lokal tetapi juga warga asing yang ingin mengecap lezatnya makanan khas Indonesia.

Madame Delima
Jl. RP Soeroso No. 1A, Cikini
Jakarta
021 310 2128

Categories: