Saya tidak keberatan dengan konsep fine dining secara umum, yang diartikan dengan pelayanan yang super berkelas. Dengan jenis pengalaman seperti ini, tentu saja Anda harus mengeluarkan budget yang tak sedikit. Tapi teori itu kemudian terbantahkan saat saya mengunjungi Mockingbird Fine Dining yang berlokasi di Jalan Raya Metro Pondok Indah. Secara tidak langsung, Mockingbird Fine Dining mengajarkan pelanggannya bahwa Anda tetap bisa menikmati pengalaman “fine dining” tanpa dengan memikirkan dresscode tertentu.

Berdiri di atas lahan yang minim, Mockingbird tampil apa adanya. Sebuah ruang persegi dengan interior sewajarnya mengakomodasi tamu tak lebih dari 30 orang. Ikon yang menyolok di Mockingbird adalah mural yang di terlukis jelas di dinding, menjadi pusat dekorasi.


Ya, mungkin saja nama Mockingbird memang terinpirasi dari nama spesies burung yang punya filosofi manis dibaliknya. Namun bukan itu poin yang ingin saya tonjolkan. Bagi saya, Mockingbird bukan sekedar resto fine dining, tapi juga pembuktian bahwa sebuah resto fine dining tidak mesti di lokasi yang prestisius. Buktinya Mockingbird tetap didatangi oleh para pecinta kuliner kelas tinggi yang haus akan sentuhan makanan ekslusif.

Mockingbird (jujur saja) menawarkan set menu dengan harga mengejutkan, sangat kompetitif. Three-course dinner dihargai tak lebih dari Rp. 250.000,-. Untuk lebih lengkapnya, ini dia ulasan Set Menu 1 dan 2 yang saya pesan.

Set Menu 1

Appetizer
Seared Sweet Prawns ini disajikan dengan black ink puree, irisan lobak, auricula (jamur kuping), dan kacang edamame. Pun di antara pilihan appetizer lainnya, menu yang satu ini mampu menebarkan aura positif di awal perjumpaan. Udangnya fresh dan favorit saya teksturnya firm (padat tapi tidak keras)Kemudian saya hanya ingin mengulang kata-kata yang diucapkan oleh Pak Bondan, “Maknyus!” Maklumlah, kalau sudah keranjingan olahan seafood, saya seperti tak bisa berhenti mengunyah.


Main Course
Hidangan daging salmon yang diproses dengan temperatur tinggi mampu memanjakan lidah dalam ritme tertentu. Daging salmon sangat dijaga konsistensinya sehingga menghasilkan tekstur yang sangat tender. Menggarisbawahi berbagai komponen pendamping lainnya, seperti miso puree, kyuri, wakame salad, tofu, dan nanami togarashi powder menjadi satu kesatuan yang kompleks. Seluruh bumbu meresap hingga ke bagian dalam mengisyaratkan kemampuan chef yang tak tanggung-tanggung dalam mengolah makanan.


Dessert
Jadi bila Anda termasuk orang yang mementingkan menu instagenik, nampaknya Anda harus mengabadikan menu dessert ini. Ialah Chocolate BOM yang dibentuk menyerupai bola berukuran cukup besar. Gimmick-nya adalah ketika bola tersebut disiram dengan susu putih panas yang mana akan melelehkan bagian atas dan memperlihatkan isi di dalamnya. Sementara untuk filling berisi cokelat mousse dan krim putih. Voila! Nutty, chocolaty, sweet jadi deskripsi rasa yang menawan.



Set Menu 2

Appetizer
Berbicara mengenai olahan appetizer dengan elemen utama berupa daging wagyu memang selalu menggetarkan lidah. Tren yang sempat heboh beberapa tahun belakangan ini diterima baik oleh Mockingbird lewat sajian Wagyu Carpaccio. Tidak berdiri sendiri, menu ini juga menambahkan sentuhan atribut seperti truffle puree, wild rocket, smoked cheese, dan lemon crushed peas. Maka jadilah hidangan pembuka dengan rasa yang tidak saling menguasai satu dengan lainnya. 



Main Course
Semestinya, siapapun yang berkunjung ke sini harus sejenak melupakan program dietnya. Kelembutan tekstur yang dihasilkan menjadi timbal balik yang sempurna bagi para penikmat steak juicy. Sang koki tentu menyadari pentingnya keberadaan seasoning yang dapat memuaskan indera pengecap. Ia pun tak tanggung-tanggung menambahkan butter dan kulit lemon setelah daging matang sempurna sehingga menghasilkan rasa yang lebih bright. Ah sudahlah, menu steak yang saya nikmati ini menyisakan rasa yang sulit dilupakan.


Dessert
Cucumber and Mint Granita hadir sebagai penutup pada set menu 2.  Balance menurut saya, rasanya tidak monoton. Idealisme yang diturunkan dalam sebuah menu penutup tertuang cukup rapi dengan melihat presentasinya. Kenyataannya dessert cantik ini merupakan sajian penutup sempurna dikombinasikan dengan saffron jelly untuk memberikan kesegaran setelah menikmati menu sekelas hidangan steak.


Mockingbird merupakan sebuah persinggahan untuk menikmati menu berkelas yang hanya buka menjelang malam hari. Mockingbird bisa jadi salah satu rujukan bagi Anda menikmati makan malam bersama orang terkasih. Semoga pengalaman berkesan yang saya dapatkan di tempat ini, sebagaimana juga dapat dinikmati oleh Anda saat berkunjung ke sana.

Mockingbird Fine Dining
Jalan Raya Metro Pondok Indah Blok TC No.11
Jakarta
0878 8275 6850

Categories: