Tema interior yang dikedepankan oleh coffee shop ini memang banyak mengambil unsur kayu dengan tambahan kursi dan meja minimalis. Ketika Anda menyusurinya, timbul atmosfer yang nyaman yang klop dengan senda gurau para penikmat kopi. Mereka seolah membaur, berbagi semangat yang sama dalam seruputan kopi.


Berfokus dalam menyajikan kopi terbaik, Coffee Smith punya seabrek biji kopi yang berbeda setiap harinya. Malam itu, saya disuguhkan dengan kopi asal Kerinci. Menarik, karena jujur saja ini kali pertama saya mencicipi kopi asal Sumatra tersebut. Kajian mendalam mengenai cita rasanya kemudian melekatkan saya pada kesan pertama yang menyenangkan. 


Dari banyaknya kopi yang pernah dicicipi, baru kali ini saya merasakan kopi yang benar-benar refreshing. Clean dan lembut di mulut. Sementara tingkat keasaman kopi (acid) yang ditampilkan tidak terlalu dominan, berpadu apik ketika diimbangi dengan rasa manis yang muncul tanpa berlebihan. Kata sang barista, kopi ini diseduh (brew) pada suhu tinggi atau sekitar 96oC selama kurang dari 2 menit. 

Keingintahuan yang menggebu akhirnya membawa saya pada secangkir kopi Bali yang diproses secara natural. Memiliki intensitas yang lebih kuat dibanding Kerinci, kopi Bali punya sekelumit karakter yang ditampilkan lewat kombinasi kadar acid dan bitter. Jujur saja, rasa bitter yang bergulat di tenggorokan mampu membuat air putih terasa lebih manis. Setiap orang punya preferensinya masing-masing dan secara personal, saya lebih menyukai kopi Kerinci.


Selain kopi, rupanya Coffee Smith juga menyediakan aneka menu teh yang sayang untuk dilewatkan. Saya pun memesan cold brew tea dengan rasa Green Tea Mango. Ketika tiba di atas meja, aroma mangga menyeruak mengisyaratkan konotasi yang menyenangkan. Sementara rasa yang tertinggal atau yang lekat dengan sebutan after taste dari teh ini tercium aroma minyak kelapa yang khas.


Sebagai teman minum kopi, Coffee Smith juga menyuguhkannya deretan menu pastry ‘renyah’ untuk Anda. Salah satu yang jadi incaran adalah Red Velvet Nutella Brownies. Rasanya cukup bersahaja ketika harus berpadu dengan kopi. Bagi saya, brownies yang disajikan kurang moist dari sisi tekstur, namun cukup ‘nendang’ di bagian rasa.


Coffee Smith siap memanjakan para penikmat kopi mulai dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam. Sebagaimana coffee shop pada umumnya, ia juga menyediakan wi fi dan yang terpenting area parkir yang luas. Nampaknya, sebagai sebuah coffee shop yang merangkap roastery, Coffee Smith punya potensi yang menjanjikan.

Coffee Smith
Jl. Duren Tiga Raya, Ruko No. 19 Kav. 5, Mampang Prapatan
Jakarta
Read More ...

Wyl’s Kitchen yang digawangi oleh pemilik dengan nama serupa ini berlokasi di Veranda Hotel, tepatnya di jalan Pakubuwono, Jakarta Selatan. Sejak awal kemunculannya, Wyl’s menekankan pada makanan tradisional Indonesia yang dikemas dalam wujud lebih moderen. Tengok saja makanan yang satu ini, namanya Beef Ribs yang disajikan bersama nasi timbel.


Menu ini begitu spesial. Jelas saja, bagian tulang iga ini dimasak dengan metode sous-vide atau dimasukkan ke dalam kantong kedap udara dan direndam di dalam air bersuhu sekitar 60 °C. Dengan teknik memasak ini, daging akan terjaga kelembabannya tanpa merusak rasa dan tekstur pada makanan ketika matang. Sementara nasi timbel yang dikombinasikan dengan jahe ini memiliki aroma yang wangi, sangat pas disantap bersama dengan sambal matah.

Menu sajian berikutnya ada Yakitori yang terdiri dari bacon, chicken tsukune, miso cod fish, dan kombinasi sayuran. Bumbu yang meresap ke serat daging membuat pesonanya semakin menyenangkan. Disajikan dengan wadah boat yang besar, makanan yang terinspirasi dari Negeri Sakura ini begitu menggairahkan.


Masih dalam kategori serupa, Black Burger mencolek keinginan untuk segera dinikmati. Daging patty yang bersembunyi di antara bun, menampilkan segumpal pesona untuk dicicipi. Begitu juicy dan terasa herby karena penggunaan banyak bumbu lokal yang bersarang di dalamnya. Dari sisi presentasi menu ini layak diacungi jempol.



Eksekusi berlanjut ke menu Rice Pepper. Menu ini begitu spesial bagi saya karena memadukan kombinasi Indo Asian Cuisine yang menginspirasi. Komponennya antara lain ikan asin yang identik dengan kegemaran orang Indonesia dipadukan dengan potongan buah naga dan jeruk. Jujur saja saya sempat mengerenyitkan dahi, tapi bagi saya menu ini layak untuk dinikmati. 


Persembahan Wyl's berikutnya datang dari menu dessertyakni Pannacotta Espresso. Makanan penutup yang satu ini yang dikombinasikan dengan potongan buah pisang yang sudah di karamelisasi. Tak ketinggalan sentuhan irisan kacang almond yang renyah dan siraman saus karamel. Disajikan lewat presentasi yang atraktif, siapa yang berani menolak seporsi Pannacotta Espresso ini?



Memiliki pilihan bersantap baik indoor maupun outdoor, Wyl’s Kitchen didominasi dengan nuansa dinding putih secara keseluruhan. Dengan sentuhan furniture dan pajangan senada, Wyl's seolah punya magnet yang mampu mempengaruhi selera dalam bersantap. Suasana dining area yang nyaman ditambah pilihan comfort food yang menyenangkan, maka saya pun merekomendasikan tempat ini kepada Anda.

Wyl's Kitchen
Jl. Kyai Maja No. 63, Blok M
Jakarta
021 29704981
Read More ...