Yap, lagi-lagi Ismaya. Raksasa culinary group tersebut baru-baru ini
mengesahkan gerai terbarunya yang berkonsep ‘kantin’. Sistemnya sederhana.
Menyebut dirinya sebagai food gallery,
mula-mula pengunjung diberikan nomor meja sebagai identitas pemesan.
Selanjutnya yang cukup Anda lakukan adalah mengitari stasiun makanan sembari
melakukan pemesanan. Di pelabuhan terakhir, Anda tinggal membayar sejumlah
pesanan dan menunggu mereka hadir ke meja Anda.
Adalah Publik Markette. Umumnya all day dining restaurant seperti Publik Markette menyajikan begitu banyak pesona
di setiap olahan makanannya. Dimulai dari makanan pembuka lalu masuk ke ranah makanan
utama, serta pilihan aneka dessert memanjakan yang bisa dinikmati. Bahkan signature cocktail pun tak luput dari perhatian. Begitu pula
yang dilakukan oleh Publik Markette.
Tanpa bermaksud mengingkari
menu pembuka, di perjumpaan kala itu saya langsung masuk ke menu utama. Jucy Lucy Burger jadi pilihan
yang menggiurkan. Bayangkan sepotong keju yang meleleh mengelilingi daging patty bersembunyi di dalam kepungan roti burger. Belum lagi patty yang
dimasak kematangan medium rare menggambarkan pesona yang tak terbatas. Saat gigitan pertama, lelehan keju akan
menyembur keluar menimbulkan kejutan yang istimewa.
Jika ingin berbicara lebih detail
lagi, mari masuk ke bagian dessert. Penggemar cokelat seperti saya nampaknya
wajib memesan dessert yang satu ini, namanya Spanish Chocolate with Olive Oil
& Sea Salt. Jujur saja, saya baru sadar penyertaan sea salt sebagai based
dari Spanish Chocolate Cake saat menulis artikel ini. Pantas saja, ada rasa
asin yang tak begitu dominan ketika menyantapnya Artinya, keseluruhan ingredients berhasil menyatu menciptakan rasa yang berharmonisasi dengan baik.
Jika Anda belum pernah ke sini sebelumnya, saya
sarankan Anda untuk mencoba Crack Pie. Saya pun jatuh cinta di awal perjumpaan.
Siapapun yang telah mengambil gigitan dari Crack Pie ini akan mengetahui alasan
mengapa menu ini begitu digemari. Crumble oat yang menjadi based mengikat rasa
asin manis yang menggoda. Sementara filling di dalam adonan mampu mengimbangi
dengan menaburkan rasa manis yang minimalis. Setelah mulai memakan pie ini, dijamin Anda
tidak akan bisa berhenti.
Masih menyisakan tempat di perut,
pilihan berikutnya jatuh pada Balinese Butter Corn. Namun sayang, pada menu ini
saya tidak menemukan hal spesial untuk dideskripsikan. Mungkin rasa pedas
terlalu dominan menyisihkan rasa lain yang seharusnya bisa bersinergi bersama. Well, akhirnya perburuan kuliner saya
hari itu ditutup dengan segelas minuman berbasis olahan mangga. Ini adalah
bagian yang paling menyegarkan, menyempurnakan mood saya untuk kembali bekerja.
Dengan konsep yang matang dan berkelas, Publik Markette
sukses menghidangkan konsep yang masih sedikit ditemukan di
Indonesia. Alasan di balik berdirinya Public Makette ini mungkin ingin mengajak
kaum urban untuk diperlakukan istimewa dimana tak ada lagi yang namanya foto di
dalam buku menu. Melainkan pengunjung bisa langsung dihadapkan pada bentuk makanan itu
sendiri. Rasanya tentu akan lebih puas bukan?
Publik Markette
East Mall Ground Floor, Grand
Indonesia Shopping Town
Jakarta
021 2358 1281
Categories:
Hang Out