Dulu, kata dessert identik
sebagai makanan penutup, tapi hal tersebut tentu tidak berlaku untuk sekarang. Dewasa ini, peran dessert mulai bergeser seiring dengan moderenisasi gaya hidup perkotaan. Tentu Anda akan dengan mudah menemukan toko dessert yang ‘berdiri sendiri’. Istilah kata,
penyerapan budaya barat ini berkembang baik di Indonesia karena dessert tak ubahnya karya seni, butuh sentuhan art agar
membuatnya eye catching. Menduplikasinya pun butuh riset.
Tren yang sedang berkembang di masyarakat jadi salah satu polanya.
Hal serupa diadaptasi
oleh Cotton Drops. Mengusung Korean style di sisi fashion,
Cotton Drops punya cara yang unik terutama saat menyambut pengunjung. Berlokasi di bagian
outdoor Gading Walk, Korean style white garden akhirnya dipilih untuk pengaplikasian dari segi interior
sehingga akan tampak menonjol.
Ialah Sweet Pot yang berhasil menarik antusiasme pengunjung. Bahkan dessert cake ini mulai menggairahkan sejak awal perjumpaan. Bukan hanya mengandalkan rasanya yang manis, Sweet Pot dikemas dalam wadah pot kecil. Presentasinya benar-benar dibuat mirip dengan tanaman hias. Kombinasinya adalah oreo crumble berpadu rasa kacang dan kopi untuk lapisan tanah, sementara di bagian bawah ada mousse lembut yang nyaman di mulut. Simply love this dessert.
Terselubung sebuah misi go green lewat sajian Sweet Pot dimana Cotton Drops mengajak pengunjungnya untuk mulai peduli dengan lingkungan dengan cara yang sederhana. Caranya dengan menanam tumbuh-tumbuhan dari wadah pot yang bisa dibawa pulang untuk ditanami tumbuh-tumbuhan. Aksi kecil yang tentunya bermanfaat untuk lingkungan.
Ialah Sweet Pot yang berhasil menarik antusiasme pengunjung. Bahkan dessert cake ini mulai menggairahkan sejak awal perjumpaan. Bukan hanya mengandalkan rasanya yang manis, Sweet Pot dikemas dalam wadah pot kecil. Presentasinya benar-benar dibuat mirip dengan tanaman hias. Kombinasinya adalah oreo crumble berpadu rasa kacang dan kopi untuk lapisan tanah, sementara di bagian bawah ada mousse lembut yang nyaman di mulut. Simply love this dessert.
Terselubung sebuah misi go green lewat sajian Sweet Pot dimana Cotton Drops mengajak pengunjungnya untuk mulai peduli dengan lingkungan dengan cara yang sederhana. Caranya dengan menanam tumbuh-tumbuhan dari wadah pot yang bisa dibawa pulang untuk ditanami tumbuh-tumbuhan. Aksi kecil yang tentunya bermanfaat untuk lingkungan.
Sweet Pot |
Selain Sweet Pot, deretan minuman berbasis cotton candy juga hadir dengan presentasi memikat. Ada tiga varian yang tersedia yaitu, Latte, Milky Fruity, dan
Flavour Tea. Menyukai rasa yang lebih manis, saya tergugah untuk memesan Lychee
Milk. Presentasinya yang unik membuat saya tak ragu untuk mengabadikannya dalam
jepretan kamera. Cotton candy mengembang cantik di atas botol kaca.
Lychee Milk, recommended! |
Rasa manis dari cotton candy dapat dinetralisir baik oleh seruputan minuman leci yang notabenenya lebih menonjolkan rasa asam. Namun, ada baiknya Anda cepat
menghabiskan cotton candy yang berperan sebagai topping, karena dalam hitungan menit, cotton candy akan berjatuhan
dan membuat tangan kotor. Nah, itulah asal muasal pemberian nama Cotton Drops.
Fancy Dessert besutan Cotton Drops |
Kehadiran Cotton Drops dapat diapresiasi oleh warga Jakarta dengan baik, khususnya bagi anak muda yang memang gemar mengejar tren. Selain karena gaya hidup, teorinya, dessert manis mampu menstimulasi otak dan dapat meningkatkan rasa bahagia, terutama di tengah kota Jakarta yang penuh hiruk pikuk. Cotton Drops juga hadir untuk mereka yang haus akan kegembiraan
masa lalu, tentang rasa gulali yang
manis.
Cotton Drops, Sense of Nostalgia
Mall Kelapa Gading 3, Gading Walk
Jakarta
021 4161 0600
Categories:
Hang Out