Suara canda tawa mengiringi langkah saya menuju Tanamera Coffee di Senja yang memanjakan. Di balik pintu besi berbalut kaca, terdengar suasana riuh para pengunjung yang ceria. Tamu memang nampak membanjiri seisi coffee shop yang berlokasi di gedung perkantoran Thamrin City ini. 

Cukup lama tak mengunjungi Tanamera, ada elemen berbeda yang dirasakan, terutama dari segi kapasitas area yang makin meluas. (baca: Tanamera Coffee) Kini Tanamera melebarkan daerah kekuasaannya dengan menempatkan barisan kursi dan meja di area outdoor. Masih belum cukup menampung para coffee lover, saya pun terpaksa harus menempati tempat di lantai 3 yang kabarnya biasa digunakan untuk coffee class.

Masih memiliki harmonisasi tone yang sama dengan di lantai 1, area yang saya jamahi ini memiliki perspektif home industrial dengan sentuhan warna cokelat yang hangat. Meja panjang yang menjulang dilengkapi dengan kursi antik menjadi pemandangan yang menarik di samping Slayer, mesin espresso cantik asal Amerika yang bertengger di sudut ruangan.


Di balik kesuksesan Tanamera, terselip nama Aidan Broderick, sang roaster dan Muhammad Aga yang menyandang posisi sebagai barista. Kedua nama ini termasuk populer di dunia kopi, Aidan dengan kemampuan menyangrai biji kopi dan Aga yang terampil meracik kopi merupakan duet yang sempurna untuk menghasilkan secangkir kopi istimewa.

Tanamera Coffee memusatkan perhatian pada kopi Indonesia yang umumnya memiliki karakteristik full body dengan tingkat keasaman yang relatif rendah. Sebagai kedai kopi, setiap harinya Tanamera menawarkan daily brew yang berbeda-beda. Secangkir kopi yang saya pesan hari itu berasal dari Bali. 


Spesifikasi khusus kopi asal Kintamani Bali agaknya dipengaruhi oleh variabel seperti jenis tanah dan faktor perkebunan. Menyeruput kopi ini, hadirlah aroma buah jeruk lantaran di sekeliling perbukitan penanaman kopi di Kintamani juga membentang kebun Jeruk Bali yang luas. Sementara itu, menilik dari segi rasa, karakteristik rasa asam pada kopi asal Bali, bukan melemahkannya, lebih dari itu justru menunjukkan kualitas kopi itu sendiri. Selanjutnya Anda hanya cukup menyeruput dan merasakan sensasinya.

Berikutnya ada Hot Green Tea Latte yang nikmat disantap bersama Quesadilla, makanan khas Meksiko yang berisi daging ayam dan campuran keju berbalut tortilla. Green Tea Latte selalu berhasil menghadirkan suasana yang baik di dalam mood, sementara Quesadilla berperan dalam mengganjal perut di selang waktu makan malam.



Layaknya seperti suatu karya seni yang subjektif, meracik kopi tidak memiliki ilmu yang pasti. Namun, apresiasi yang baik wajib dihaturkan kepada Tanamera yang konsisten dalam menyajikan kopi berkualitas prima. Nah, jika kebetulan Anda sedang berada di daerah Jakarta Pusat, cobalah sensasi kesegaran kopi yang memanjakan khas Tanamera Coffee.

Tanamera Coffee & Roastery
Thamrin City Office Park, Jalan Kebun Kacang Raya Blok AA07
Jakarta
021 2962 5599

Categories: