Anda tentu ingat dengan pasar terapung di Banjarmasin atau yang terbaru floating market di Lembang? Konsep yang sedikit mirip diadaptasi di keluaran gerbang tol Sentul City KM 37, namanya pasar Ah Poong. Destinasi kuliner yang dibangun tepat di pinggir sungai Cikeas ini mengambil konsep terbuka dimana tersedia food court yang menjajakan beragam menu makanan nusantara.
Sayangnya di akhir pekan, Anda akan dihadapkan pada pemandangan lautan manusia yang bermigrasi sementara mencari hiburan bernuansa alam. Jika sudah begitu, area food court tak mampu lagi menampung pengunjung. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, di bundaran Eco Art Park, berdiri sebuah bangunan resto yang pasti sudah sangat familiar, di antaranya Carnivor, Ikkudo Ichi, dan Warung Tekko yang melebur menjadi satu.
Bingung? Ya, menggabungkan tiga konsep dalam
satu resto, sebut saja bakery, resto, dan kafe, mungkin sudah menjadi
pemandangan biasa. Namun menggabungkan tiga resto sekaligus
dalam satu atap mungkin merupakan terobosan baru yang mulai gencar diaplikasikan oleh beberapa owner. Jujur saja, saya sempat merasa
bingung ketika menginjakkan kaki di tempat ini dimana saya disuguhkan tiga
buku menu yang memuat makanan dan minuman dari masing-masing brand.
Tapi
jangan dulu mengernyitkan dahi. Rupanya pengunjung diberi kebebasan penuh untuk memilih menu apa yang
akan dipesannya. Walaupun dalam satu meja memiliki pesanan yang berbeda,
pembayaran akan dimuat dalam satu struk/bill. Gabungan tiga resto yang mulai beroperasi pada bulan Maret tahun ini mendapat antusias yang cukup besar dari pengunjung. Maklum, di sini semua ada, Mau ramen tinggal pesan Ikkudo Ichi, ingin makan daging, Carnivor bisa mengakomodasi, nah jika ingin iga penyet, ada spesialisnya yaitu Warung Tekko.
First impression yang saya suka
dari tempat ini adalah desainnya yang sarat akan sentuhan alam. Area yang
begitu luas, didukung dengan tema interior yang bagi saya, asri. Di dominasi
dengan ornamen-ornamen resto yang kebanyakan menggunakan unsur kayu dan bambu, pengunjung
akan dibawa pada suasana alam yang natural. Bahkan jika diperhatikan, banyak
tumbuhan merambat sebagai hiasan yang mencirikan suatu tempat yang asri.
Siang itu, saya memesan Wagyu Rib
Eye yang disajikan dengan French Fries dan saus BBQ. Dengan tingkat
kematangan medium rare, tampak warna merah muda yang malu-malu merona ketika
daging beef dipotong. Sementara, siraman saus BBQ seolah menyatu
menciptakan harmonisasi rasa yang sempurna. Sekedar catatan, Carnivor di sini tidak
menyediakan menu babi atau no pork sehingga
bagi Anda yang muslim rasanya tak perlu khawatir mencicipi olahan daging di
sini.
Kesenangan terus berlanjut
manakala semangkuk ramen khas Ikkudo Ichi tersaji manis di atas meja. Namanya Tori Signature
yang disebut-sebut sebagai varian original dari ramen di Ikkudo. Kuahnya gurih
sangat cocok dipadukan dengan mie homemade
khas Ikkudo yang kenyal. Bagi Anda yang menyukai citarasa pedas, Anda bisa
memesan Tori Kara Ramen yang dilengkapi dengan saus spicy spesial.
Di sisi lain, Konro Bakar Saus
Madu berhasil memikat pengunjung lain yang akan terkesima dengan cara
penyajiannya. Anda dijamin akan terperanga dengan asap yang mengepul di atas hot plate seolah menjadi bagian drama saat penyajian. Perjumpaan saya dengan resto ini
kemudian ditutup dengan semangkuk dessert cantik, Yogurt Ice Cream dan Beer Mojito yang menyegarkan sebagai pelepas dahaga.
Dengan kapasitas ruangan yang cukup besar, tempat ini mampu menampung pengunjung hingga 400 orang. Hal yang membuat saya terpikat adalah suasana back to nature ditambah sederet menu makanan khas sehingga saya sangat merekomendasikan Anda untuk datang langsung ke Carnivor, Ikkudo Ichi, dan Warung Tekko (ya, begitulah mereka menyebutnya).
Carnivor, Ikkudo Ichi, Warung Tekkoat Ah Poong
Jl. MH. Thamrin, Sentul City, Bogor, Bogor Tengah.
Photo Courtesy of Edwin Pangestu
Categories:
Hang Out