Penerapan label halal bukan hanya
soal enak atau tidaknya sebuah makanan. Bagi mereka yang muslim, halal sudah
merupakan suatu keharusan yang menyangkut dengan masalah kualitas dan faktor kesehatan.
Terkait dengan permasalahan ‘halal food’, akhirnya mengundang Carnivor, salah
satu steakhouse yang telah memiliki banyak cabang ini untuk membuat restoran
steak versi halal. Cut "N grill namanya.
Mempunyai konsep interior yang tak jauh berbeda dengan Carnivor, Cut ‘N Grill menempati lahan yang luas dengan tema industrial. Batu bata menjadi aksen yang paling dominan disertai dengan tumbuh-tumbuhan yang berdiri cantik sebagai hiasan. Belum lagi dekorasi seperti rak dan furniture kayu yang dibuat senada mencerminkan kekuatan tema yang dipilih.
Karena mengusung produk halal, otomatis mempengaruhi pula perbedaan menu antara Carnivor dan Cut ‘n Grill. Ham dan bacon tentu sudah pasti masuk ke dalam daftar menu yang dicoret. Maka di sini, penggunaan beef menjadi komoditi yang utama. Kenamaan hidangan di Cut ‘N Grill
antara lain Curry Chicken Over Rice, Salmon Pizza, Pesto Pasta, dan ini dia
menu yang wajib dicoba, namanya Beef Ribs.
Iga sapi yang yang disiram dengan balsamic dressing ini memiliki tekstur yang empuk. Agar asupannya semakin seimbang, maka disajikan juga dengan salad dan kentang goreng yang renyah. Tentu tampilannya mengundang hasrat untuk segera dicicipi.
Iga sapi yang yang disiram dengan balsamic dressing ini memiliki tekstur yang empuk. Agar asupannya semakin seimbang, maka disajikan juga dengan salad dan kentang goreng yang renyah. Tentu tampilannya mengundang hasrat untuk segera dicicipi.
Selayaknya restoran steak pada
umumnya, Cut ‘N Grill juga menyediakan daging wagyu asal Australia. Jenis Ribs
Eye yang menjadi pilihan saya kala itu. Bukan hanya tentang tingkat keempukkan daging,
tapi merambah pada seasoning yang
membuat daging ini kaya akan rasa. Bahkan dari segi volume, Cut ‘N Grill tak
ragu untuk memberikan porsi yang lebih besar sehingga Anda akan benar-benar puas
menikmatinya.
Rasa awas saya seakan sudah
tenggelam dengan menu-menu di Cut ‘N Grill. Thai Salad pun menjadi pilihan yang
bijak. Campuran selada, cabbage, potongan apel, kismis, kacang tanah, wonton
goreng, dan ayam fillet disajikan di dalam toples. Anda harus menuangkan saus
kacang ke dalam wadah dan agar solid, jangan ragu untuk mengocoknya. Kombinasi
bumbu yang ada, ketika terkontaminasi dengan lidah membuat mulut tak berhenti
bergoyang.
Perasaan bersalah sejenak saya
tinggalkan untuk terus mencicipi menu di Cut 'N Grill. Sebagai dessert mungkin menu
yang satu ini bisa jadi sajian penutup yang sempurna, namanya Lava Chocolate. Ya, menu ini begitu akrab di telinga dan Cut ‘N
Grill sukses membuat menu ini istimewa. Tingkat kematangan cake yang pas serta lelehan cokelat yang creamy berhasil membuat saya bergumam, "Ini enak banget!" Rupanya Cut ‘N Grill tidak hanya fokus
pada menu daging tetapi juga memperhatikan benar sampai ke dessert sekalipun.
Menurut
saya, ketika berbicara mengenai steak, sudah banyak orang yang sepertinya
mengerti akan kualitasnya. Bermain di segmen menengah, bukan berarti Cut 'N Grill melupakan akan kualitas si daging sapi. Kabarnya, setiap daging di Cut 'N Grill tidak mengalami proses dry aging yang mana jika pengendalian suhu penyimpanan tidak tepat maka daging akan mudah terinfeksi oleh mikroba yang berbahaya. What a good steak! Saya merasakan pengalaman yang tak biasa menyantap steak di sini.
Cut 'N Grill
THE BALE, Kawasan Daan Mogot
Baru, Jl. Daan Mogot Raya, Daan Mogot
Jakarta
021 2967 5409
Categories:
Hang Out