Eat
& Leisure Magazine kembali melempar edisi keduanya ke pasaran. Mencoba peruntungan
yang sama, pada edisi kedua ini Eat & leisure Magazine melangkahkan satu
kakinya dengan sajian berita seputar kuliner yang tak kalah menarik untuk
disimak. Pecinta kuliner semakin banyak mendapat informasi dengan panduan berkuliner
ria yang akan menambah pembendaharaan tempat hang out favorit Anda.
Sebut
saja, Suntiang yang sontak menjadi buah bibir di kalangan pecinta kuliner.
Hadir dengan kemasan yang cukup berani, Suntiang memadukan makanan Jepang
dengan masakan Padang, khas Indonesia. Belum lagi euforia media sosial yang mau
tak mau berpengaruh pada penentuan konsep sebuah resto. Seperti nuansa taman
yang fresh di FJ On 7 dan tema terrace glass di Portico. Konsep ‘rimbun’
semacam ini sepertinya kian diminati mengingat kota Jakarta yang makin penuh
sesak.
Masih
membahas kekayaan kuliner Nusantara, memasuki edisi kedua ini Eat & leisure
mencoba mengajak pembaca menjelajahi budaya wisata kuliner di Aceh. Seperti
menu Ayam Tangkap di Aceh Rayeuk, pedasnya Mie Kepiting Razali, sampai budaya
‘ngopi’ yang telah mengakar di masyarakat Aceh. Beranjak dari Aceh, Anda akan
diajak berkelana menuju Marrakech, tempat wisata paling populer di Maroko. Kota
yang terkenal akan julukan Red City ini, menawarkan tempat-tempat bersejarah
beserta arsitektur yang menarik untuk dikunjungi. Tak
ketinggalan tips-tips menarik yang dikemas melalui ilustrasi yang atraktif dimana akan memberikan warna tersendiri.
Eat & Leisure Magazine didistribusikan ke kafe, restoran, dan hotel, serta di kelas bisnis Batik Air, Thailindo Air, dan Malindo Air. Let's find out!
Categories:
InfoReview