Memanfaatkan nama besar kopi, kerap kali dijadikan objek para pengusaha dalam berlahan bisnis. Coffee shop tak indahnya sebuah lahan empuk yang sering dieksplorasi dan dianggap menjadi tren bisnis yang paling menguntungkan. Transformasinya jelas, dari minuman biasa menjadi gaya hidup. Hey, coba tengok salah satu pemain baru di bisnis coffee shop di daerah Bandung, namanya Two Hands Full. Berada satu lokasi dengan Hotel Edelweiss, Coffee Shop ini mengemban misi dalam memajukan nama kopi di kota Bandung.

Menikmati sebuah spot ternyaman di pojokan coffee shop, menyeruakan kesan saya yang baru pertama kali datang ke Two Hands Full. Dengan kapasitas tempat yang tidak begitu luas, coffee shop ini mengambil konsep industrial warehouse dengan aksen batu bata yang berhias cantik di dinding interior. Intensitas cahaya yang sayu, memberikan efek hangat dan intim. Di tempat saya berpangku tangan, tersedia seobrok buku pengetahuan yang sayang sekali jika diacuhkan.




Beberapa orang tampak agresif dengan mengisi bangku yang berada di sekeliling 'ruang eksekusi' barista. Dimana pada spot ini, pengunjung mendapatkan hiburan gratis yakni aksi barista dalam meramu kopi. Sementara di seberangnya, terlihat kepiawaian chef yang asyik mengolah makanan di kitchen.

Usai bercengkrama monolog dengan sisi interior, saya menuju meja kasir untuk mulai penjelajahan. Panas kala itu membuat saya untuk berbelok memesan Mocha. Tidak begitu manis dan tidak begitu pahit. Semua rasa kompak menampilkan duet tanpa menonjolkan satu pihak yang mendominasi. Tak afdol rasanya bila tidak mengeksekusi cita rasa kopi, saya pun menunjuk Americano. Kehangatannya memang kontras membuat lidah ingin selalu merasakan seduhan kopi yang berpadu apik dengan air panas ini.



Selain minuman berbasis espresso, Two Hands Full juga memiliki Chai Tea yang terbuat dari campuran teh hitam dan madu, lengkap dengan presentasinya yang unik. Jangan lupa untuk menuangkan teh ke atas saringan untuk menghindari cercahan daun teh yang menghuni di dalamnya.


Sang pemilik rupanya cukup jeli dengan menyediakan makanan pendamping menyelimuti obrolan cantik bersama teman-teman. Primadona saya jatuh pada Croque Madame. Spekulasi timbul ketika daging ham yang dipanggang menyatu indah dengan gruyere cheese lalu dihinggapi dengan telur setengah matang. Tak lupa dengan tambahan salad sebagai kombinasi sempurna melengkapi sajian makan siang saya kala itu.


Bukan tanpa alasan Anda harus mampir untuk mencicipi kopi di Two Hands Full. Alasan pertama karena interiornya yang memanjakan, kedua karena sajian kopinya yang istimewa, dan yang ketiga adalah barista. Rupanya sang peramu kopi sekaligus pemilik Two Hands Full telah mengantongi sertifikat sebagai seorang Q grader. Ini artinya penilaiannya dalam keseluruhan aspek kopi telah diakui oleh internasional. Jadi, apa lagi alasan Anda untuk tidak datang ke Two hands Full?

Two Hands Full
Hotel Edelweiss
Jl. Sukajadi no. 206
Bandung

Categories: