Menemukan macaron di ibu kota tidaklah sulit, hampir semua ranah kuliner menyediakan pastry Perancis yang imut ini. Bagaimana dengan Medan? Saya mencoba untuk berekplorasi dengan merapat ke jalan Biduk yang mana di sana terdapat satu gerai cake shop dengan produk andalannya tak lain dan tidak bukan adalah macaron. Ialah La Maison Patisserie yang mulai dikenal  lewat media online.

Meski baru berjalan 2 tahun, kiprah La Maison di kota Medan ternyata sudah mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat kota Medan. Walaupun tanpa papan nama, gerai La Maison tidak pernah sepi pengunjung. Buktinya, saya harus rela berjibaku dengan pelanggan lain tatkala mengunjungi gerai La Maison yang telah memiliki penggemar fanatik terutama datang dari kalangan anak muda ini.

Penasaran, saya pun mencoba mencicipi salah satu varian macaron kebanggaan La Maison, rasa Salted Popcorn. Hmm, perfect! Baik shell maupun filling menyatu sempurna menciptakan suatu keharmonisan yang menggiurkan. Kini, saya mengerti mengapa La Maison begitu dicintai para penggemarnya, rupanya kualitas menjadi faktor yang paling utama sehingga pengunjung pun dimanjakan dengan tekstur macaron yang mirip dengan aslinya. Capaian tekstur yang padat dan tanpa rongga disempurnakan lagi dengan tekstur luar yang terlihat crunchy namun tetap soft di bagian dalam.

Eksperimen lainnya datang dari keanekaragaman filling. Menyadari arti filling yang erat kaitannya dengan rasa sebuah macaron, La Maison memiliki sejumlah kreasi varian yang unik. Selain Salted Popcorn, sebut saja Raspberry & Coconut, Tiramisu, Lavender, Salted caramel, Ispahan, Caramel Banana, Lemon, Lime & Cucumber, Milk Chocolate & Coconut, Nutella, Earl Gray & Mandarin, Toast, serta beragam variasi lain yang pastinya menimbulkan rasa penasaran. Rasa lainnya yang tak kalah menimbulkan decak kagum adalah rasa Mentaiyaki yang terinpirasi dari makanan asli Jepang. Bingung dengan macaron rasa mentaiyaki? Agar makin bingung, saya ingin menyebut satu rasa lagi, rasa Sate Padang. Hmm, tak terbayang tentunya.



Rupanya, dibutuhkan eksperimen yang tidak sebentar untuk membuat serangkaian rasa unik tersebut. Faktor yang tidak boleh dilupakan adalah shell dan filling harus memiliki keseragaman rasa. Tidak boleh terlalu manis dan tidak boleh terlalu pahit, harus seimbang. Untuk menikmati lembutnya macaron di La Maison,  pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp. 65.000 isi 6 buah, Rp. 120.000 isi 12 buah, dan Rp. 240.000 untuk isi 24 buah.

Menjawab permintaan pelanggannya, kini La Maison juga melengkapi showcase-nya dengan berbagai varian cake yang lagi-lagi masih mengarah ke negara Perancis. Tidak hanya memanjakan lidah, La Maison juga konsen dengan seni dekorasi yang menggoda. Pilihan pertama jatuh pada Passion Fruit Cheese Cake yang memiliki performa tekstur persis beludru dengan filling cheese cake serta passion fruit jelly dan almond biscuit. Nampaknya saya masih tergoda dengan penampilan Summer, sebuah fruit tart dengan wow, dekorasi molecular gastronomi. Pastinya ini bukan suguhan dekorasi yang main-main dimana menunjukkan kelas La Maison yang tinggi. Masih penasaran dengan cake lainnya, saya menunjuk Rosie. Sepertinya cake ini menjadi primadona para wanita karena tampilannya yang feminin yang dipadukan dengan macaron dan buah strawberry. Yummy!




Medan tentunya harus berbangga dengan kehadiran La Maison meramaikan jagad kulinernya. Mengedepankan kreasi yang inovatif, kualitas produk, dan penerapan mutu yang tinggi, kini, ekspektasi orang sudah berpandangan sangat tinggi terhadap La Maison. Keberhasilan ini tentu diraih kemudian dijadikan acuan bagi La Maison untuk ke depannya. Rasanya ingin segera mendapat kabar baik, La Maison hadir di Jakarta. Kita tunggu saja :)

Categories: