Karakteristik roti asal Perancis mengarah pada tekstur keras dengan rasa yang cenderung tawar, namun berbeda kasus dengan Brioche. Roti klasik asal Perancis yang kita kenal ini cenderung memiliki tekstur yang lembut dengan rasa manis mirip dengan roti manis kepunyaan Asia. Mengapa begitu? Menurut sumber yang saya dapat, Brioche yang berkembang sekarang merupakan hasil modifikasi orang Asia yang telah disesuaikan baik dari rasa maupun tekstur.

Di Perancis, Brioche dibuat dengan sistem sourdough yang merupakan teknik pembuatan roti paling kuno dengan mancampurkan ragi alami di dalamnya. Dengan menggunakan metode ini, Brioche memiliki tekstur yang lembut di bagian dalam serta keting di bagian luarnya. Brioche asli Perancis cenderung mempunyai rasa yang asin dan disantap di pagi hari sebagai teman minum kopi atau teh.

Modifikasi Brioche di Asia

Jepang, sebagai negara yang mengutamakan gizi untuk setiap produknya, memasukkan unsur dairy untuk pembuatan Brioche. Penambahan produk seperti susu menjadikan roti ini kaya akan gizi dan kandungan vitamin serta kalsium yang baik untuk tubuh. Resepnya pun banyak bermain dengan butter dan kuning telur agar warna Brioche semakin memikat.

Dari Jepang, Brioche kembali disempurnakan oleh Taiwan dengan menggunakan resep yang tidak jauh berbeda dengan roti Bluder. Bukan hanya dari segi rasa, Taiwan juga menciptakan kreasi seperti membuat bentuk Brioche tak lagi bundar tetapi lebih beragam dengan penambahan filling. Saat ini, modifikasi Brioche Taiwan menjadi resep standar Brioche di Asia.



Photo Courtesy of Hendry Wijaya

Categories: