Industri pengolahan makanan di Belanda rata-rata telah menggunakan telur cair sebagai bahan bakunya sehingga di negara tersebut industri telur cair sangatlah maju. Berkaca dari Belanda, di Indonesia kini terdapat industri telur cair yang diprakarsai oleh Java Egg
Specialities. Berdiri sejak tahun 2008 di kompleks industri Cikupa Mas
Banten, Java Egg Specialities optimis industri
telur cair di Indonesia akan maju seperti di Eropa dan negara Asia lainnya.
Walaupun harga telur cair menjadi lebih
tinggi 20% dibanding dengan telur utuh pada umumnya, namun banyak kelebihan yang ditawarkan oleh produk olahan ini. Karena tidak perlu melakukan pemisahan antara kuning dan putih telur, maka produk ini bisa dibilang lebih praktis dan higienis karena tidak terkontaminasi dengan tangan. Untuk menjaga dari
bakteri-bakteri berbahaya, Java Egg Specialities memberlakukan proses pasteurisasi dalam
mengolah telur cairnya. Ini dilakukan untuk menghilangkangkan bakteri-bakteri patogen termasuk bakteri salmonella.
Proses pasteurisasi ini kurang lebih sama dengan pasteurisasi susu tetapi perlu ada penanganan khusus mengingat telur
lebih sensitif dibanding dengan susu.
Kontrol temperatur menjadi sangat penting dalam proses pasteurisasi telur ini. Temperatur pasteurisasi yang tepat untuk telur pasteurisasi adalah 68oC - 72oC. Lebih dari suhu tersebut maka telur akan matang dan menimbulkan kerak pada mesin pasteurisasi. Sedangkan apabila terlalu rendah bakteri patogen tidak akan mati. Proses selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyimpanan yang terdiri dari 2 pilihan yaitu chilled (4oC) dengan daya tahan 21 hari serta frozen yang mampu bertahan lebih lama yaitu hingga 6 bulan lamanya.
Selain putih telur, kuning telur, dan telur utuh cair diproduksi juga produk turunan telur lainnya, seperti mayonaise dan salad dressing dengan merek Euro
Gourmet dan Mamayo yang saat ini dijual di retail market.
Java Egg Specialities
Rukan Taman Meruya Blok N 1-2
Jakarta
021 587 4630
Photo Courtesy of Java Egg Specialities
Categories:
InfoReview