Menyebut kata non dairy fat, tentu terbayangkan produk-produk seperti frying fat, shortening, dan margarin. Kata fat identik dengan bentuknya yang padat sedangkan oil mencirikan bentuknya yang cair. Dalam blog ini akan dibahas mengenai serba-serbi non dairy fat mulau dari bahan hingga penggunaannya, dimulai dari minyak goreng terlebih dahulu.

Frying Fat atau Minyak Goreng
Minyak goreng dihasilkan dari sabut kelapa sawit yang diperas lalu disterilkan dari kotoran dan getah melalui proses refinery. Dari proses tersebut menghasilkan sebuah produk yang dinamakan CPO atau Crude Palm Oil. Proses tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses yang disebut dengan bleaching atau memucatkan warna menggunakan kapur dengan nama Bleached Oil

Selanjutnya adalah tahap pemberian aroma dengan cara deodorize dan kemudian menghasilkan produk dengan nama RBD Palm Oil. RBD dapat diolah lagi yaitu dengan memisahkan antara minyak padat dan cair dengan proses fraksinasi. Istilah minyak padat dinamakan RBD Palm Sterine sedangkan yang cair disebut RBD Palm Olein. Minyak goreng dengan bentuk cair akan menghasilkan produk yang berminyak sedangkan menggoreng dengan minyak padat hasilnya akan kering. Namun agar tidak berbecak putih, menggoreng dengan minyak padat harus harus dibalur misalnya dengan tepung.

Margarin dari Lemak Nabati dan Shortening
Umumnya margarin terbuat dari CPO yang ditambahkan air dengan kadar kurang lebih 16% – 20%. Seperti yang kita tahu air dan minyak tidak dapat bersatu sehingga harus ada unsur yang ditambahkan yaitu emulsifier. Lebih lanjut lagi, air dan minyak hanya menghasilkan warna putih sehingga harus ditambahkan warna kuning dan aroma agar terlihat menarik. Di Indonesia, semakin kuning warna margarin maka akan semakin disukai karena akan mempercantik tampilan roti. Sebagai pengawet, margarin juga perlu ditambahkan garam sehingga menyebabkan margarin di Indonesia mempunyai rasa asin.

Berbeda dengan margarin, shortening terbuat dari 100% fat tanpa penambahan air dan tanpa pewarna di dalamnya. Namun, dewasa ini beredar produk shortening dengan tambahan pewarna dan aroma atau yang disebut dengan BOS atau Butter Oil Subtitute. Shortening biasa digunakan untuk membuat produk makanan dengan warna putih atau cream seperti bakpao, biskuit dan roti putih.


 


"Pada dasar dasarnya shortening, margarin, dan butter dapat diaplikasikan untuk membuat produk yang sama. Letak perbedaannya adalah kepada siapa produk tersebut dibuat dan akan dijadikan seperti apa"


Categories: