Pepatah tersebut kadang ada benarnya. Jika diterjemahkan 'waktu adalah uang'. Bagi warga ibukota, Jakarta khususnya, waktu 24 jam mungkin tidaklah cukup untuk mereka. Menghabiskan waktu lebih banyak di kantor juga menjadi alasan utama yang dirasakan warga Jakarta akan kejenuhan. Ditambah lagi dengan kondisi jalanan yang macet, membuat waktu mereka semakin terbuang percuma. Oleh karena itu, mendekati weekend, timbullah sebuah pepatah baru yaitu "Thanks God It's Friday". Ya, di hari Jum'at, lalu lintas menjadi lebih padat dibanding hari biasanya. Tiba di hari Senin, banyak yang memplesetkan Monday, padanan dalam bahasa Inggris dengan ungkapan 'MONster Day'. Entah siapa yang membuat, justru pepatah-pepatah tersebut menjadi jargon di masyarakat.

Kembali kepermasalahan waktu. Memiliki waktu yang sempit, membuat warga Jakarta sangat menghargai waktu. Bagaimana tidak, di dalam mobil saja, mereka dapat melakukan empat hal sekaligus, mendengarkan musik, bermain smartphone, mengobrol dengan teman di dalam mobil, dan menyetir! Ya, tanpa disadari, aktivitas berlebih ini memang biasa dilakukan karena mereka kekurangan waktu.

Bebeda kasus di saat weekend, warga Jakarta lebih memilih menghabiskan waktu di rumah atau bersantai dengan keluarga. Itulah sebabnya, mall menjadi sangat padat di hari Sabtu dan Minggu. Para orang tua berusaha memanjakan sang anak dengan melakukan hal yang disukainya. Tak menutup kemungkinan juga, sang orang tua masih memegangi gadgetnya guna berhubungan dengan pihak luar, seperti teman maupun rekan bisnisnya.

Waktu = berharga. Ini mungkin gambaran yang tepat arti waktu bagi warga ibukota. Bijak dalam menggunakan waktu harus dilakukan untuk membuat semuanya menjadi bermakna, karena waktu sesungguhnya lebih bernilai dari selembar uang.

Categories: