Hari Minggu banyak dimanfaatkan oleh keluarga untuk menghabiskan waktu bersama. Kali ini, gue dan keluarga ingin menikmati udara segar du Bogor. Kota yang terkenal dengan angkutan umumnya ini masih memiliki udara yang sedikit lebih sejuk dari Jakarta. Tiba di Bogor, pemandangan tak jauh berbeda terlihat, macet! Weekend memang dimanfaatkan plat B untuk singgah di Bogor.

Tju's family memulai pemburuan di rest area Sentul. Ya, sedikit aneh memang, tapi kami menyukai Tahu Gejrot di sini jadi mampir sebentar dirasa tak ada masalah. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang menonjol, mungkin kelihaian sang penjual membuat kuah tahu ini terasa lebih nikmat. Merapat ke Container, ini bukan nama sebuah kendaraan besar mirip truk tapi nama factory outlet di rest area Sentul. Di sini menjual berbagai pakaian dan aksesoris baik pria dan wanita. Sudah tiba di rest area, ada baiknya kami tak melewatkan tempat yang satu ini, toilet!

Oke fine, balik lagi ke perjalanan menuju Bogor. Kami singgah di factory outlet kedua kami, Blossom. Terkenal di kota Bandung, Blossom pun hadir di Bogor namun dengan kapasitas yang berbeda tentunya. Blossom di Bogor lebih sempit dan parkirannya pun terbatas sehingga kami harus parkir di tempat sebelah. 'Merekah' itu mungkin arti yang ingin ditunjukkan dari pemberian nama outlet ini. Mencoba beberapa baju dan celana, kami rasa pemburuan di Blossom cukup.

Grande, adalah factory outlet berikutnya yang kami tuju. Tempat ini masih terbilang baru dan besar untuk ukuran factory outlet di Bogor. Tempatnya pun nyaman, dan di sebelahnya terdapat sebuah kafe dengan nama Pine Cafe. parkiran yang disediakan pun cukup luas dan tempatnya strategis layak untuk dikunjungi.

Kriuk-kriuk, perut pun meringis minta asupan. Kami memutuskan untuk mengunjungi Lasagna Gulung, yang kata Iki, ade gue yang menyebalkan rasanya enak. Mematok harga, mulai dari Rp. 50.000 hingga Rp. 72.000, Lasagna gulung bisa dinikmati oleh 4 orang sekaligus. Worth it! Walaupun namanya Lasagna Gulung, tempat ini tak hanya menyediakan Lasagna, tetapi ada juga nasi goreng, sup, dan menu lain yang pas dipesan oleh anak muda yang membawa orang tua seperti gue. Untuk minuman, terdapat aneka jus dan teh yang ditawarkan. Jika melihat suasana tempat, cukup nyaman dan sederhana. Bagi pengunjung yang ingin menikmati Macaroni, ada akses jalan juga menuju Macaroni Panggang.

Waktu terus berjalan dan langit mulai gelap. Tiba saatnya, kami harus mengakhiri perjalanan di kota Bogor. Tapi ada satu problem yang harus dihadapi, guess it? MACET!!!! Argh!

Categories: